Sukabumi – koranprogresif.co.id – Bagi pemilik rumah disoroti cctv tentunya harus lebih meningkatkan kewaspadaannya, baik bagi keluarga dan khususnya pribadinya, terlebih lagi sorotan tersebut tidak ada koordinasi dengan pemilik rumah, mungkin tujuannya baik. “Bila kita mengutip, hasil rapat sidang pleno di DPR-RI, beberapa silam lalu antara DPR-RI dengan Kejari, para pejabat Kejaksaannya menolak untuk dipasangi cctv,” ungkap Ketua II PWI Kabupaten Sukabumi, A.M. Hamzah baru baru ini dirumahnya.
Sementara Ketua I PWI Kabupaten Sukabumi, Drs. H. Rachmat Djuniardi W, menegaskan, penempatan benda cctv itu sebetulnya tidak lazim dan TIDAK NETRAL, yang tepat itu ditengah jalan pas mau masuk ke berbagai jurusan, tapi kalau ditempatkan ke rumah seseorang tentu ada maksud, lagi pula rumah yang disoroti itu adalah seorang wartawan (red-Machmud Yunus) yang tercatat dan sebagai anggota PWI di Provinsi Jawa Barat, imbuhnya.
Beberapa orang sebagai pelaksana tugas dari lima orang, minggu malam antaranya Teddy menjawab pertanyaan tentang evaluasi rekaman cctv iya menjawab “AKTIF KOK PAK”, sedangkan Didin Mukhidin menjawab maksudnya gimana? Kemudian tegaskan, alat cctv itu berfungsi baik dan cctv itu alat buatan manusia yang punya kelemahan kekurangan. “Untuk alatnya sendiri kita gak cek tiap hari, kesian yang ketitipan cctv kan pake wifi Pak Waluya, karena kalau cek itu perlu waktu banyak,” ungkapnya. (AKI YUNUS/ATE).