Muludan 2025 di Keraton Kasepuhan: Dari Bekaseman Ikan hingga Arak-Arakan Panjang Jimat
KOTA CIREBON – Koranprogresif.id – Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon kembali menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW beserta rangkaian acara tradisi khasnya, salah satunya yaitu pasar rakyat yang dikenal dengan muludan di alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat menyampaikan bahwa rangkaian acara ini telah dimulai sejak 6 Agustus 2025 di Alun-Alun Kasepuhan, dengan kehadiran ratusan pedagang dan hiburan rakyat yang akan berlangsung hingga puncak acara pada 5 September 2025.
”Pada tahun ini sekitar 400 pedagang ikut meramaikan pasar malam yang menjadi bagian dari rangkaian Maulid Nabi atau yang dikenal muludan,” Ujar Raja Goemelar saat konferensi pers, Sabtu (9/8/2025).
Salah satu tradisi yakni bekaseman ikan adalah proses fermentasi ikan yang dimasukkan ke dalam dua guci peninggalan Putri China. Yang akan dibuka pada acara puncak 5 September 2025. Sebelum guci dibuka, akan dilaksanakan siraman panjang, yaitu mencuci piring panjang yang nantinya diarak pada malam puncak Maulid Nabi atau Panjang Jimat.
Adapula Tradisi bulan safar yaitu, apeman dan Rebo Wekasan (Rebo terakhir di bulan Safar) yang rencananya digelar pada Senin mendatang di Langgar Alit. Tradisi apeman dimaknai sebagai sedekah dan doa tolak bala untuk menghindari musibah di bulan Safar.
PR. Goemelar menambahkan bahwa pelaksanaan tahun ini tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Beragam acara adat, tradisi, dan pasar malam akan kembali meramaikan suasana.
“Tahun ini tidak ada perbedaan dengan tahun lalu. Rangkaian acara tetap kami laksanakan seperti biasa. Harapannya, pengunjung pasar malam bisa lebih ramai,” tambahnya.
Untuk kelancaran acara, pihak keraton telah berkoordinasi dengan TNI-Polri serta Panglima Tinggi Macan Ali Prabu Diaz yang turut membantu pengamanan demi kelancaran peringatan Maulid Nabi. (Roni)