Mitra TNI

Rabu Ibadah, Kodau I Gelar Kajian Fiqih Solat Berjamaah

 

Jakarta || Rabu ibadah di Makodau I menggelar kajian fiqih tentang Ibadah Solat Berjamaah yang dijelaskan oleh Ustadz Dr. KH. Mulyadi Efendi, M.A., bertempat di Mesjid Darussalam, Makodau I. (Rabu, 15-10-2025).

Dalam kesempatan tersebut Ustadz Mulyadi Efendi menjelaskan mengenai solat berjamaah khususnya mengenai orang yang paling berhak menjadi imam diantaranya adalah orang yang paling banyak hafalan bacaan Al-Qurannya dan orang yang paling baik dalam membaca alquran secara tartil/fasih. Karena imam yang paling bertanggungjawab dalam solat berjamaah. Kemudian yang paling paham hadist-hadist/orang yg paling mengerti ilmu agamanya.

Lebih jauh lagi Ustadz Mulyadi menambahkan yang berhak menjadi imam yaitu orang yang lebih senior, orang yang tidak dibenci oleh jamaahnya dan harus tau kondisi makmumnya, imam harus seorang laki-laki, serta rapatkan dan luruskan barisan merupakan kesempurnaan dalam solat berjamaah.

“Untuk posisi imam dan makmum adalah yang terbaik sama rata/tidak dengan posisi imam yang lebih tinggi daripada makmum serta selepas solat jamaah imam berpindah posisi balik kanan atau hadap kanan menghadap kearah makmum” jelas Ustadz Mulyadi.

“Dan sebagai makmum hal yang dilakukan saat imam baca alfatihah yang dilanjut bacaan surat lainnya, cukup mendengarkan bacaam imam” tambah Al-Ustadz.

Turut hadir Kaskodau I Marsma TNI Prasetiya Halim, S.H., Para Pejabat Utama Makodau I serta Para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Makodau I.

Diwaktu yang sama, Umat Nasrani Makodau I yang dipimpin oleh Pendeta Victor Erens, S.Th., menyampaikan ceramah khotbahnya dari Lukas 17:7-10 tentang pentingnya memiliki sikap hati seorang hamba yang melayani Tuhan dengan kerendahan hati dan tanpa mengharapkan penghargaan. Bertempat di Rupat Denma Makodau I.

Pesan utama dari kotbah ini adalah kerendahan hati. Kita seharusnya melayani Tuhan dengan kerendahan hati dan tidak mengharapkan pujian atau penghargaan. Kita seharusnya taat kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya tanpa mengharapkan imbalan. Dengan memahami pesan ini, kita dapat meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada Tuhan dan orang lain, serta mengalami pertumbuhan rohani yang lebih baik.

Show More

Berita Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock