NusantaraTNI Polri

Solusi Beternak Kambing Etawa ‘Tanpa Ngarit’ Tiap Hari Ala Babinsa Kodim 0614/Kota Cirebon

Kota Cirebon – koranprogresif.co.id – Ketekunan dan kreatifitas patut di contoh Babinsa Kelurahan Pekalipan Koramil 02/Harjamukti Kodim 0614/Kota Cirebon Sertu Anur Hanafi. Pasalnya, di tengah kesibukannya sebagai abdi negara Sertu Anur Hanafi berhasil dan sukses beternak kambing etawa dengan berbagai keterbatasan waktu.

Saat ini, Sertu Anur Hanafi memiliki sekitar 30 ekor kambing etawa di tempat kediamannya Desa Sirnabaya Blok Singapura RT 04/02 Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Sertu Anur Hanafi menjelaskan, awal mula beternak kambing Garut pada tahun 2014 untuk penggemukan dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan qurban, Aqiqah hingga acara hajatan seperti seserahan pernikahan.

Tiga tahun berselang tepatnya tahun 2017, Sertu Anur Hanafi tertarik dengan kambing etawa. Menurutnya kambing etawa membawa sisi positif yang sangat banyak mulai dari daging hingga susu.

“Awalnya punya tiga ekor dari barter antara Honda Astrea Tahun 1997 yang merupakan motor kesayangan ditukar dengan tiga kambing etawa plus dengan uang 1 juta. Dari tiga ekor dalam satu bulan satu induk melahirkan 3 ekor anak kambing etawa,” jelas Sertu Anur, saat ditemui disela kesibukannya beberapa waktu lalu.

Soal sisi positif dari beternak kambing etawa, ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh Sertu Anur Hanafi. Pertama, dirinya memelihara kambing etawa setelah melahirkan kambing itu lepas sapih 3 bulan anakannya dibesarkan. Kalau betina ia jadikan indukan, kalau yang jantan ia pilih antara dua, satu buat pejantan dan stok qurban. Kedua, untuk pemanfaatan dari segi susu untuk konsumsi pengobatan, untuk paru paru, TBC, dan semua berguna untuk pengobatan penyakit dalam.

“Intinya, kalau ingin jadi peternak harus sayang kepada binatang. Dan hobi ditambah menggali dari berbagai pengalaman luar,” terangnya.

Hasil yang didapat harus seimbang dengan nutrisi makanan itu sendiri. Untuk menunjang hal tersebut, dirinya mencoba melakukan inovasi dari segi pakan. Kebutuhan akan tumbuhan hijau (rumput) yang menjadi menu makanan kambing etawa semakin hari semakin langka mengingat kebutuhan rumput yang semakin meningkat dan susahnya mencari rumput tersebut.

Sadar akan hal itu, Sertu Anur Hanafi mecoba melakukan inovasi kebutuhan makanan selain rumput dengan menambah menu baru yakni dengan memanfaatkan limbah singkong dan pisang dari pasar serta tumpi jagung, sentrat penggemukan dan sentrat penambah asi serta ampas tahu.

“Semua menu makanan tersebut mempunyai nilai ekonomis dan mudah dicari. Dari gabungan makanan tersebut semua mengandung karbohidrat, serat dan protein yang mempunyai nutrisi baik untuk pedaging dan juga kualitas susu kambing etawa yang baik,” terangnya.

Untuk adaptasi dari makanan rumput ke menu baru, dirinya menambahkan 10 persen dari total 100 persen menu rumput. Lambat laun sekarang 100 persen kambing etawa yang ada di kandangnya sudah memakan menu baru dan meninggalkan rumput.

Untuk menjamin kesehatan kambing etawa, dirinya betul betul memperhatikan kebersihan kandang. Menurutnya ada beberapa langkah yang ia lakukan untuk menunjang kesehatan kambing etawa agar tetap sehat dan jauh dari penyakit.

Pertama, kandang harus mempunyai sirkulasi udara yang baik terutama dari masuknya sinar matahari penting bagi pertumbuhan kambing etawa. Kedua, kandang harus selalu bersih, penyemprotan untuk mengusir kutu yang ada di kambing etawa.

“Kelemahan dari kambing etawa tersebut adalah gampang berkutu dan terkena kurap. Itu kendala yang dihadapi jikalau kandang tidak selalu bersih,” paparnya.

Dari sisi ekonomisnya, kambing etawa yang dimilikinya mampu memproduksi susu paling sedikit 5 liter sampai 6,5 liter per harinya, tentunya sudah melalui uji kualitas. “Dari 1 botol isi 250 ml dijual dengan harga Rp. 10.000. Hingga saat ini omset penjualan mencapai Rp. 9 juta per bulan,” katanya.

Selain susu, untuk masuk kambing potong ada dua kriteria yakni kambing afkir dan sudah tidak bagus untuk memproduksi susu. Tentunya kbing ini akan dipasarkan untuk qurban, aqiqah dan seserahan pernikahan.

Kesuksesan dan segudang pengalaman beternak kambing etawa, Sertu Anur Hanafi secara terbuka untuk menularkan ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat dan pihak lainnya untuk menambah pendapatan.

Sebagai penutup, dari kesuksesannya Sertu Anur Hanafi berpegang pada motto ‘Selama program KB belum berhasil, maka jangan takut untuk peternak domba dan kambing menjual kambingnya, karena disitu angka kelahiran masih banyak. Jadi pastinya kambing dan domba masih sangat dibutuhkan’. (Krz)

Show More

Berita Lainnya

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock