Ragam

Orang Tua Siswa Keluhkan, Dugaan Pemotongan Dana PIP di SDN Cilaku 2

 

CIANJUR || Koranprogresif.id – Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan dugaan pemotongan bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di UPT Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cilaku 2 Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dugaan pemotongan sebesar Rp50 ribu per siswa ini diduga dilakukan oleh oknum Kepala Sekolah SDN Cilaku 2 sejak tahun 2023, 2024 dan untuk 2025 pemotongan PIP bervariasi dari 20 ribu, 25 ribu dan 30 ribu.

“Pada pencairan PIP tahun 2024, kita dipotong oleh oknum guru yang juga kepanjangan dari kepala sekolah sebesar Rp50 ribu, biasanya uang diselipkan di buku rekening jadi sisa PIP Rp400 ribu yang diterima siswa,” ujar salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya kepada crew media, Kamis (2/10).

Orang tua siswa itu mengungkapkan bahwa, praktik pemotongan dana bantuan ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Setiap pencairan, siswa seharusnya menerima Rp450 ribu, namun mereka hanya mendapatkan Rp400 ribu.

Adapun pemotongan PIP pada tahun 2025 bervariasi, menurutnya hal tersebut berdasarkan kesepakatan dan kesanggupan orangtua siswa penerima PIP.

“Pertama di BRI Cabang, kedua di BRI Cabang lagi, terakhir di sekolah. Dana yang cair Rp450 ribu, tapi ada penyampaian kalau kita harus sisipkan Rp50 ribu untuk alasan biaya jasa pengurusan pihak sekolah,” ungkapnya.

Selain dugaan pemotongan dana, orang tua siswa juga mempertanyakan kebijakan sekolah yang menyimpan buku tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik siswa.

“Benar bahwa buku rekening dan ATM semuanya disimpan disekolah. Katanya, kalau orang tua siswa yang pegang nanti hilang, jadi kalau pencairan PIP baru diberikan lagi,” bebernya.

Menanggapi hal ini, Kepala Sekolah SDN Cilaku 2 belum bisa ditemui atau dihubungi oleh media dengan adanya laporan pemotongan dana PIP oleh pihak sekolah.

Tapi menurut salah satu guru yang tidak mau disebut namanya membenarkan, bahwa ada potongan dari pihak sekolah dan orang tua siswa sendiri yang ambil langsung dana PIP ke BRI, tegasnya saat dikonfirmasi.

Terkait penyimpanan buku tabungan dan ATM siswa di sekolah, guru tersebut tidak membantah. Ia mengklaim bahwa, hal itu dilakukan semata-mata untuk menjaga agar tidak hilang.

“Benar bahwa ada sebagian orang tua yang diberikan untuk disimpan oleh operator. dengan alasan takutnya hilang dan orang tua siswa sendiri yang memberikan untuk disimpan saja disekolah,” tandasnya. (Abah Agus).

Show More

Berita Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock